Makam Sunan Geseng atau gesing ,lokasinya berada di pinggir jalan masuk wilayah dusun Nglangon, Walitelon Utara, Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung, ini adalah salah satu dari makam sunan geseng yg lain yaitu di Tuban,Pasuruan, Kota Kediri, di kebumen, brebes,Bantul,Tulungagung, Blitar,magelang, dan daerah lain yg belum saya tahu.
Menurut Cerita yang pernah saya catat saat berkunjung di makam Sunan Geseng,Beliau adalah Waliyullah penyebar agama Islam yang menjadi murid langsung dari Sunan Kalijogo, ia memiliki nama Cakrajaya sebuah nama Jawa. Sekaligus ia dikisahkan memiliki tautan kekerabatan dengan tanah Arab yakni keturunan Imam Jafar ash-Shadiq, dengan nasab Sunan Geseng bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin al-Madani bin al-Husain bin al-Imam Ali k.w.
Nama Sunan Geseng sendiri hadir ketika ia mendapat amanah untuk menjaga pohon bamboo yang ditancapkan oleh Sunan Kalijogo pada sebuah bukit. Ia menjaga dengan laku tapa selama bertahun-tahun hingga lokasinya menjadi hutan bambu. Sunan Kalijogo yang teringat kemudian mencarinya dengan cara membakar hutan bamboo tersebut, ia menemukan muridnya Cakrajaya kulitnya menghitam, Gosong. Sejak saat itu ia mendapat nama baru Sunan Geseng.
Untuk Makam Sunan Geseng di Temanggung yang saya posting sekarang selain berada dekat dengan jalan raya juga berada di tanah yang tinggi atau bukit kecil bersebelaha dengan sekolah dasar. Uniknya lagi makam tersebut tersusun dari batu-batu Candi. Terdapat Yoni di dekat makam, sementara ceratnya yang patah berada di bawah. Dugaan sebelum adanya makam pernah berdiri sebuah bangunan kuno era hindu budha, yang pada masa berikutnya tetap mendapatkan respek oleh masyarakat selanjutnya menjadi makam Aulia, tetap menjadi tempat yang ditinggikan, berada pada derajat yang tinggi.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook